Bupati menilai, kehadiran YAICI di tengah masyarakat memberi manfaat besar, khususnya dalam mendukung program pemerintah daerah menekan angka stunting.
“Kami sangat mengapresiasi YAICI yang telah memberikan edukasi langsung kepada masyarakat. Ini bukan hanya kampanye kesehatan, tetapi juga investasi jangka panjang untuk masa depan anak-anak Batu Bara. Dengan gizi baik, anak-anak kita akan tumbuh sehat, cerdas, dan siap bersaing,” ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Batu Bara, dr. Deni, turut menegaskan pentingnya edukasi gizi sebagai upaya pencegahan. Ia menyoroti masih banyaknya orang tua yang salah kaprah menganggap kental manis sebagai susu anak.
“Kental manis mengandung gula tinggi dan tidak cocok untuk anak. Edukasi dari YAICI ini sangat membantu kami dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat agar lebih bijak dalam memilih makanan bergizi,” jelas dr. Deni.
Sementara itu, perwakilan Muslimat NU Batu Bara menegaskan bahwa pihaknya siap menjadi mitra strategis dalam mendukung gerakan ini. Melalui kader ibu asuh anak stunting, Muslimat NU akan turun langsung mendampingi keluarga dalam menyediakan asupan gizi yang seimbang.
“Kami bergerak bersama YAICI dan Pemkab Batu Bara agar tidak ada lagi anak yang tumbuh dengan gizi buruk. Edukasi dan pendampingan ini adalah langkah nyata menuju Batu Bara bebas stunting,” ujarnya.
Pihak YAICI menyampaikan apresiasi balik kepada Pemkab Batu Bara dan Muslimat NU yang bersedia berkolaborasi. Menurutnya, upaya melawan stunting dan memperbaiki gizi masyarakat membutuhkan sinergi banyak pihak.
“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Dukungan Bupati Batu Bara dan seluruh elemen masyarakat membuat edukasi ini lebih berdampak nyata. Harapan kami, anak-anak Batu Bara tumbuh sehat dan menjadi generasi unggul,” tutur perwakilan YAICI. (***)